JAKARTA – Siapa sih yang tidak suka bermain game? Saat ini, bermain game sangat digemari oleh banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Game yang dimainkan pun beragam, mulai dari game di handphone, PC, hingga game console seperti PlayStation atau Nintendo Switch.
Minat masyarakat terhadap game terus bertumbuh setiap tahun. Beberapa tahun belakangan, game bahkan menjadi bidang yang paling menguntungkan di industri entertainment. Keuntungan yang didapatkan dari game jauh lebih besar daripada keuntungan pada film box office ataupun musik.
Pertumbuhan game tersebut tentu membuat karier di bidang pengembangan game semakin menjanjikan. Apalagi, sekarang pemerintah juga sudah menggalakkan industri game Indonesia. Hal ini terbukti dengan munculnya game-game keren buatan Indonesia seperti Coffee Talk, Coral Island, dan DreadOut.
Karier di bidang pengembangan game inilah yang dibahas dalam webinar Staditek bertajuk “Suka Bermain Game? Kenapa Tidak Mencoba Membuat Game?” pada hari Selasa (17/1) lalu. Kali ini, webinar diisi oleh Dio Tri Satyaloka, seorang CEO, Director, dan Lead Programmer dari Redamantine Studios.
Selain itu, ada MC Sultan Nugraha dan moderator Vienna Salsabila Azzahra dari Staditek yang memandu berjalannya acara agar lancar.
Dalam webinar ini, Dio menjelaskan secara teknis tools dan kemampuan apa saja yang perlu dikuasai untuk menjadi seorang game developer. Ternyata, untuk membuat game, teman-teman bisa menggunakan game engine seperti Unity, Unreal Engine, atau Godot Game Engine.
Beberapa game engine sudah memiliki fitur visual scripting. Melalui fitur ini, teman-teman Staditek tidak perlu menulis code secara langsung. Kode pada pembuatan game bisa dibuat menggunakan bentuk visual. Namun meskipun menggunakan visual scripting, pengetahuan dan pemahaman tentang algoritma dan logika masih sangat diperlukan.
Secara umum, pemahaman akan matematika memang sangat dibutuhkan dalam membuat game. Apalagi pemrograman pada pembuatan game berbeda dengan pemrograman aplikasi. Pemrograman game menggunakan simulasi yang berjalan frame by frame.
Selain itu, pemrograman game juga memperhatikan aspek 3 dimensi. Di sinilah kemampuan matematika seperti translasi, sudut, dan titik koordinat sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Webinar Staditek Mengenai Full Stack Developer
Mengakhiri webinar, Dio mengajak teman-teman Staditek untuk mengembangkan karier di bidang game development. Katanya, “hanya di industri game kita bisa bekerja tetapi juga sambil bermain game”.
Nah, untuk menjadi seorang game developer, Dio menyebutkan 3 tips yang paling penting. Ketiga tips tersebut adalah selalu konsisten, jangan pernah malu ketika belajar, dan selalu ingat tujuan akhir yang diinginkan, yaitu menjadi seorang game developer andal.