Node.js adalah sebuah runtime environment JavaScript yang serbaguna dan telah memiliki banyak manfaat dalam pengembangan web dan aplikasi.
Dalam artikel Staditek ini, kita akan mengetahui apa itu Node.js secara mendalam, kemudian mengetahui, dasar-dasar, implementasi, hingga arsitekturnya!
Apa Itu Node.js
Node.js adalah sebuah runtime environment open source dan cross-platform yang memungkinkan eksekusi Javascript di luar lingkungan browser.
Berjalan di atas V8 Javascript engine yang awalnya dirancang untuk browser, Node.js memungkinkan penggunaan JavaScript di sisi server.
V8 biasanya digunakan di dalam browser. Namun, dapat memperluas kemampuannya ke luar batas tersebut.
Oleh karena itu, hal ini membuat Node.js mampu mengerjakan berbagai tugas di sisi server. Misalnya, seperti mengelola permintaan HTTP, menjalin koneksi, manipulasi data pada database, dan melakukan fungsi-fungsi lainnya.
Baca Juga: Pengertian dan Fungsi Golang
Dasar-dasar Node.js
Jika kamu tertarik untuk mulai belajar Node.js, pertama kamu perlu mengetahui apa saja dasar-dasar penting dari Node.js.
- Membuat proyek Node.js baru
- Menjalankan Javascript menggunakan Node.js
- Menjelajahi Global Object pada Node.js
- Mengenal konsep Modularisasi dalam Node.js
- Memanfaatkan Node Package Manager (NPM)
- Mengerti Konsep Event dalam Node.js
- Mengakses Sistem File pada Node.js
- Memahami prinsip Readable Stream dan Writable Stream dalam pengembangan Node.js.
Implementasi Node.js
Node.js kini menjadi teknologi yang banyak diterapkan. Berikut adalah beberapa contoh implementasi Node.js dalam berbagai proyek:
1. Back-End
Dalam pengembangan backend, Node.js menjadi pilihan utama berkat arsitektur non-blockingnya yang efisien.
Hal ini memungkinkan server untuk menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan tingkat efisiensi yang tinggi.
Node.js ini mendukung pengembangan aplikasi scalable melalui arsitektur microservice.
Oleh karena itu, teknologi ini membantu penggunaan bahasa pemrograman yang konsisten untuk hampir semua layanan, menyederhanakan maintenance dan pengelolaan aplikasi.
2. Front-End
Implementasi kedua adalah dalam pengembangan front-end web memberikan dasar bagi berbagai framework modern seperti React, Vue, dan Angular.
Hal ini memungkinkan pengembang untuk membangun antarmuka pengguna yang dinamis dan responsif, menambahkan interaktivitas pada halaman web dengan menggunakan Javascript.
3. Pengembangan Aplikasi Desktop
Namun, Node.js telah berkembang dan dapat juga digunakan dalam pengembangan aplikasi desktop.
Misalnya, framework seperti Electron dapat membantu pengembang untuk membuat aplikasi desktop cross-platform menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
4. Pengembangan Aplikasi Mobile
Dalam pengembangan aplikasi mobile, Node.js digunakan dalam framework seperti React Native.
Framework ini memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi mobile cross-platform dengan menggunakan JavaScript dan React di belakang layar, mempercepat proses pengembangan.
5. Pengembangan Aplikasi Real-time
Dengan memanfaatkan teknologi WebSocket, Node.js digunakan dalam pengembangan aplikasi real-time, seperti game multiplayer online.
Keunggulan arsitektur non-blockingnya memungkinkan penanganan banyak koneksi secara bersamaan tanpa mengorbankan performa, mendukung fitur-fitur seperti push notification dan automatic update dalam aplikasi.
6. Pengembangan IoT
Node.js menunjukkan fleksibilitasnya dalam pengembangan Internet of Things (IoT).
Framework seperti Cylon.js menyederhanakan proses pengembangan dan kontrol perangkat keras IoT melalui API yang mudah digunakan.
Misalnya seperti Johnny-Five, sebagai library, memungkinkan pembuatan firmware untuk perangkat mikrokontroler, memfasilitasi akses dan kontrol terhadap berbagai komponen perangkat keras IoT.
7. Machine Learning dan Data Science
Implementasi Node.js dalam bidang Machine Learning dan Data Science mencakup sejumlah framework dan library JavaScript yang terus berkembang.
Misalnya, TensorFlow.js memungkinkan pengembangan model ML di browser atau Node.js.
Kemudian, ada juga Brain.js mempermudah pembangunan jaringan saraf tiruan dalam cakupan JavaScript.
Arsitektur Node.js
Karena Node,js adalah platform, maka ia memiliki dua komponen utama, yaitu Javascript V8 Google dan Libuv Library. Platform ini menggunakan dua desain pattern facade dan object pool. Berikut ini penjelasannya:
1. Engine V8
Engine V8 merupakan compiler JavaScript yang dibangun menggunakan bahasa C++ oleh Google.
Fungsinya mencakup tiga komponen utama. Pertama, Compiler bertugas mengubah kode JavaScript menjadi bahasa pemrograman lain.
Kedua, Optimizer menciptakan abstract syntax tree menjadi static single assignment.
Terakhir, Garbage Collector membagi penyimpanan menjadi penyimpanan lama dan baru.
2. Libuv Library
Libuv Library adalah perpustakaan C++ yang menangani proses operasi asinkron I/O pada Node.js dan mengatur event loop utama.
Libuv juga dapat mengelola thread melalui thread pool reverse, meningkatkan efisiensi operasi I/O.
Fungsinya mencakup penanganan operasi asinkron, memastikan aplikasi Node.js dapat mengatasi tugas I/O dengan efisien.
3. Design Pattern
Node.js mengadopsi dua pola desain utama. Pertama adalah Object Pool, yang berperan sebagai kumpulan objek untuk tugas tertentu.
Kedua, Facade, digunakan sebagai pola desain untuk menyediakan antarmuka yang bersih pada struktur kode yang kompleks.
Dengan demikian Node.js telah menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan aplikasi atau website yang inovatif.
Dengan kemampuannya menjalankan JavaScript di sisi server, Node.js menghadirkan fleksibilitas yang luar biasa bagi pengembang.