Di era teknologi yang berkembang pesat, artificial intelligence adalah sebuah sistem yang tak dapat diragukan lagi kegunaannya.
Pasalnya, sistem ini memberikan kemudahan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam berbagai bidang. Ia bisa bekerja layaknya seperti manusia.
Mari simak artikel Staditek ini untuk mengetahui lebih dalam apa itu artificial intelligence, kemudian contoh, sejarah, jenis, hingga fungsinya!
Apa Itu Artificial Intelligence?
Ini adalah sebuah cabang cabang ilmu komputer. Tujuannya untuk menyelesaikan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kemampuan manusia.
Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti sensor pintar, konten manusia, dan log sistem, AI dapat menciptakan sistem yang dapat belajar mandiri dan menghasilkan pemahaman dari data tersebut.
Dengan demikian, AI mampu memecahkan masalah baru sebagaimana manusia melakukannya. Mulai dari merespons percakapan, membuat konten, dan membuat keputusan berdasarkan data waktu nyata.
Selain itu, integrasi kemampuan AI dalam aplikasi dapat membantu organisasi untuk mengoptimalkan proses bisnis. Hal ini tentunya meningkatkan pengalaman pelanggan, dan mempercepat inovasi.
Sejarah Artificial Intelligence
Sejarah artificial intelligence dimulai pada tahun 1950.
Sejarah ini dimulai ketika Alan Turing, dalam makalahnya yang berjudul “Computing Machinery and Intelligence” mempertimbangkan kemampuan mesin untuk berpikir dan menciptakan istilah “kecerdasan buatan” sebagai konsep teoritis dan filosofis.
Kemudian, pada tahun 1957 dan 1974, terjadi kemajuan kemajuan dalam komputasi.
Kemajuan ini memungkinkan penyimpanan data yang lebih besar dan pemrosesan yang lebih cepat, serta adanya perkembangan algoritma machine learning.
Kemajuan ini mendorong Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) untuk menyediakan dana dalam rangka mendorong pertumbuhan penelitian AI.
Pada tahun 1980-an, pengembangan semakin menjadi efisien karena adanya peningkatan dana dan perangkat algoritma yang digunakan dalam pengembangan AI.
Cara ini dilakukan oleh David Rumelhart dan John Hopfield untuk mempercepat pengembangan AI.
Akhirnya, ilmuwan mencapai berbagai pencapaian inti AI Dari tahun 1990 hingga awal 2000-an.
AI di era modern ditandai dengan peningkatan daya pemrosesan dan akses lebih mudah ke data.
Fungsi artificial intelligence ini menjadikan AI menjadi kecerdasan buatan umum yang dapat menjalankan tugas-tugas kompleks secara mandiri.
Misalnya, seperti pengambilan keputusan, pembelajaran, dan penciptaan, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia.
Fungsi Artificial Intelligence
Fungsi artificial intelligence yang paling utama adalah membantu untuk menyelesaikan masalah.
AI ini digunakan oleh berbagai banyak bidang yang fungsinya dapat disesuaikan masing-masing dari bidang tersebut.
Berdasarkan bidangnya, fungsi artificial intelligence adalah sebagai berikut:
- Hiburan: Rekomendasi konten yang disesuaikan dan pengembangan efek visual yang realistis dapat meningkatkan pengalaman hiburan bagi konsumen.
- Transportasi: Implementasi mobil otonom membuka potensi untuk mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan di jalan raya.
- Industri Manufaktur: Optimalisasi proses produksi dan pemeliharaan peralatan dapat meningkatkan efisiensi di dalam sektor manufaktur.
- Kesehatan: Perbaikan diagnostik medis dan percepatan pengembangan obat menjadi lebih akurat.
- Keuangan: Penggunaan analisis data yang canggih dapat memperbaiki prediksi pasar dan pendeteksian tindakan kecurangan secara lebih efektif.
Baca Juga: Pengertian IT adalah Information Technology, Apa Perannya?
Manfaat Artificial Intelligence
Di era yang modern saat ini, penggunaan AI tentunya memberikan banyak manfaat. Beberapa manfaat artificial intelligence adalah:
1. Mengatasi Permasalahan yang Kompleks
Teknologi AI menggunakan pendekatan machine learning (ML) dan jaringan deep learning untuk menyelesaikan tantangan yang rumit dengan kemampuan mirip manusia.
Dengan kemampuan memproses informasi dalam skala besar, AI dapat mengidentifikasi pola, mengenali data penting, dan memberikan solusi yang tepat.
Beragam bidang yang dapat diselesaikan, mulai dari deteksi kecurangan, diagnosis medis, hingga analisis bisnis, dapat diatasi dengan bantuan AI.
2. Meningkatkan Produktivitas Bisnis
Artificial intelligence adalah sebuah sistem yang dapat beroperasi tanpa henti sehingga bisa memberikan efisiensi yang tidak dimiliki oleh manusia.
Dengan demikian, AI mampu menangani tugas-tugas rutin yang memakan waktu dan membosankan, membebaskan sumber daya manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dalam lingkungan bisnis.
Dengan menggunakan AI untuk mengotomatiskan proses bisnis, beban kerja karyawan dapat dikurangi sementara efisiensi operasional meningkat.
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Cerdas
AI menggunakan algoritma machine learning untuk menganalisis data dalam volume besar dengan kecepatan yang jauh melebihi manusia.
Dengan kemampuan ini, platform AI dapat mengidentifikasi tren, menganalisis data, dan memberikan rekomendasi yang didasarkan pada informasi yang terkumpul.
Dengan demikian, AI membantu dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi dan strategis untuk masa depan.
4. Otomatisasi Proses Bisnis
Dengan pelatihan menggunakan machine learning, AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas yang memerlukan presisi dan kecepatan tinggi.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dengan mengotomatiskan bagian-bagian dari proses bisnis yang sebelumnya memerlukan intervensi manusia.
Selain itu, penggunaan otomatisasi AI membebaskan sumber daya manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan emosional dan kreativitas.
Jenis-jenis Artificial Intelligence
Ada beberapa jenis dari AI yang masing-masing memiliki kemampuan berbeda. Jenis-jenis artificial intelligence adalah:
1. AI Terbatas atau Narrow AI
Jenis AI yang satu ini memiliki kemampuan terbatas untuk menyelesaikan tugas-tugas spesifik.
Misalnya, seperti penggunaan asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant yang bertujuan untuk membantu pengguna dalam hal informasi dan tugas-tugas sehari-hari.
2. AI General atau Broad AI
Jenis AI ini memiliki kemampuan yang lebih luas dan mampu melakukan berbagai macam tugas, serta belajar dari pengalaman seperti halnya mobil otonom.
Meskipun belum sepenuhnya mencapai tingkat kecerdasan manusia, AI jenis ini memiliki kemampuan adaptasi yang lebih baik terhadap berbagai situasi dan tugas yang kompleks.
3. AI Kuat atau Strong AI
Jenis AI yang paling mendekati atau bahkan setara dengan kecerdasan manusia.
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, AI jenis ini memiliki potensi untuk memahami konteks yang lebih dalam dan belajar dari pengalaman.
Bahkan, mereka bisa mengambil inisiatif dalam pengambilan keputusan yang kompleks, membuka jalan untuk berbagai aplikasi di berbagai industri.
Contoh Implementasi Artificial Intelligence
Artificial intelligence adalah sebuah sistem yang membantu mempermudah dalam menyelesaikan seluruh tugas di berbagai bidang.
Contoh yang dapat dilihat adalah aplikasi asisten virtual seperti Siri dan Alexa yang menggunakan AI untuk merespons permintaan pengguna.
Selanjutnya, muncul juga teknologi pengenalan wajah yang digunakan dalam keamanan dan identifikasi.
Salah satu yang populer, yaitu ada juga mobil otonom dari Tesla yang mengandalkan AI untuk mengemudi tanpa campur tangan manusia.
Melalui penerapan ini, AI telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih canggih dan inovatif, mengubah cara kita hidup dan bekerja secara fundamental.
Kita sendiri dapat memanfaatkan potensinya untuk menghadapi tantangan dan peluang yang akan datang jika memiliki pemahaman yang baik mengenai mereka.
Dengan demikian, artificial intelligence adalah sebuah alat atau sistem yang tak dapat dipisahkan dengan kehidupan modern saat ini.
Semoga artikel ini dapat memberikan Anda pemahaman lebih dalam mengenai penggunaan AI, ya!