Back End Developer: Tugas, Skill, Kisaran Gajinya

Table of Contents

Back End Developer

Di era digital yang semakin maju, back end developer adalah profesi yang memiliki peran penting dalam memastikan kinerja optimal dari berbagai situs web dan aplikasi. 

Di balik layar, back end developer adalah mereka yang bertanggung jawab dalam membangun fondasi kokoh untuk memastikan segala sesuatu berjalan lancar. 

Back end developer ini akan juga memastikan keamanan, kestabilan, dan kinerja sistem yang dapat diandalkan sehingga web atau aplikasi yang digunakan berjalan dengan lancar

Mari simak artikel Staditek ini untuk mengetahui apa saja informasi mengenai profesi ini mulai dari tugas-tugasnya, skill yang dibutuhkan, beserta kisaran gajinya.

 

Apa Itu Back End Developer?

Back end developer adalah individu yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pemeliharaan bagian yang tak terlihat dari sebuah situs web atau aplikasi. 

Mereka berfokus pada pembangunan fondasi dan arsitektur untuk memastikan situs atau aplikasi berjalan dengan lancar, termasuk dalam mengakses dan memodifikasi database sesuai kebutuhan. 

Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa instruksi yang diberikan oleh pengguna dapat mencapai server dan data yang diminta oleh pengguna dapat ditampilkan dengan benar.

Misalnya, ketika pengguna mengisi formulir atau mengirim data, back end developer akan memastikan bahwa informasi tersebut diteruskan melalui server dan disimpan dengan aman dalam database server.

 

Tugas Back End Developer 

Tugas Back End Developer
Tugas Back End Developer

Back end developer adalah jenis profesi yang memiliki tugas atau pekerjaan yang bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan. Beberapa tugas dari back end developer adalah sebagai berikut:

  • Mengembangkan sistem dan proses guna memenuhi persyaratan aplikasi yang telah ditetapkan.
  • Mengurus segala aspek database. Misalnya, seperti penyimpanan serta pengambilan data, merapikan informasi, menciptakan cadangan data, dan memastikan keamanan data.
  • Mendeteksi dan memperbaiki bug dalam kode back-end untuk meningkatkan kualitas aplikasi.
  • Melakukan pengelolaan API yang diterapkan perusahaan, baik secara eksternal maupun internal, guna memastikan integrasi yang lancar dengan aplikasi.
  • Melakukan optimasi kinerja sistem untuk meningkatkan efisiensi dan memperbaiki pengalaman pengguna (user experience).
  • Membuat dan memelihara perpustakaan kode yang dapat digunakan kembali oleh pengembang di seluruh organisasi.
  • Berkontribusi dalam pengembangan keseluruhan arsitektur backend aplikasi.
  • Menjaga keamanan aplikasi dari potensi serangan cyber.
  • Berkolaborasi dengan front end developer dan pihak terkait, seperti web designer dan IT security, guna membangun aplikasi atau situs web.

 

Skill yang Dibutuhkan Back End Developer 

Untuk memastikan kinerja yang optimal dari sebuah situs atau aplikasi, penting bagi seorang back end developer untuk memiliki keahlian dalam beberapa skill di bawah ini:

 

1. Pengelolaan Database

Back end developer perlu memiliki keahlian dalam mengelola database, termasuk keterampilan dalam mengambil dan menampilkan data dari database.

Dua kategori utama database terdiri dari relasional (SQL) dan non-relasional (NoSQL). 

Database relasional mengorganisir data secara terstruktur dalam tabel.

Sementara itu, database non-relasional menyimpan data secara tidak terstruktur dengan menggunakan format seperti XML atau JSON.

 

2. Bahasa Pemrograman

Perlu diketahui, penguasaan berbagai bahasa pemrograman menjadi hal yang penting dalam pekerjaan back end developer

Bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan PHP adalah yang paling umum digunakan dalam pengembangan back end. 

Selain itu, pemahaman terhadap SQL atau JSON juga dianggap penting untuk mengelola database dengan efisien.

 

3. Application Programming Interface (API)

Tak lupa, kemampuan untuk bekerja dengan API menjadi keterampilan penting, karena API akan membantu interaksi dan pertukaran data antara aplikasi. 

Back end developer perlu memahami konsep dasar API, termasuk bagaimana menerima permintaan dari aplikasi eksternal dan memberikan respons sesuai.

 

4. Web Hosting Platform

Back end developer juga harus familiar dengan berbagai platform web hosting.

Misalnya, seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), Microsoft Azure, dan Heroku. 

Pengetahuan tentang cara mengelola dan meluncurkan aplikasi di platform ini memastikan aksesibilitas situs atau aplikasi melalui internet.

 

5. Struktur Data dan Algoritma

Selain itu, back end developer perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang struktur data dan algoritma.

Struktur data adalah pengaturan data dalam komputer. Di sisi lain, algoritma adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Contohnya, algoritma pengurutan, pencarian, parsing string, dan rekursif.

 

Baca Juga: Apa Itu Mobile Developer, Apa Perbedaannya dengan Website Developer?

 

Bahasa Pemrograman Back End Developer 

Seperti yang diketahui sebelumnya, seorang back end developer wajib untuk memahami beberapa bahasa pemrograman. 

Bahasa pemrograman yang umumnya digunakan oleh seorang back end developer adalah sebagai berikut:

  • Python: Jenis bahasa pemrograman ini sering menjadi pilihan utama back end developer karena kelebihan fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya.
  • PHP: Bahasa pemrograman ini memiliki fleksibilitas yang memadai untuk mengembangkan perangkat lunak yang kompleks dan memiliki kinerja tinggi.
  • Java: Jenis bahasa pemrograman ini biasanya digunakan dalam pembuatan situs web dinamis, yang memungkinkan konten berubah sesuai dengan permintaan pengguna atau browser.

 

Kisaran Gaji Back End Developer

Kisaran gaji untuk back end developer di Indonesia dapat berbeda, tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, tingkat pengalaman, jenis industri, dan ukuran perusahaan.

Menurut beberapa sumber, gaji pokok rata-rata per bulan untuk back end developer berada dalam rentang Rp7.500.000 hingga Rp9.090.014. 

Berdasarkan data dari Indeed, terdapat juga perbedaan gaji berdasarkan lokasi atau daerah. Jakarta menempati urutan gaji tertinggi dengan sekitar Rp11.012.309 per bulan.

Sementara itu, di Semarang dan Yogyakarta, gaji tersebut berkisar antara Rp7.729.644 hingga Rp10.897.140. 

Glassdoor juga memberikan data mengenai gaji berdasarkan tingkat senioritasnya, yaitu berdasarkan tingkat junior dan senior.

Junior back end developer (1-3 tahun pengalaman) memiliki gaji sekitar Rp8-27 juta per bulan. Sedangkan, senior back end developer (4-6 tahun pengalaman) bisa memperoleh gaji mulai dari Rp11 hingga Rp46 juta per bulan.

 

Bagaimana Menjadi Back End Developer 

Berikut adalah keterampilan yang harus dikuasai jika ingin terjun ke profesi back end developer:

  • Menguasai bahasa pemrograman mulai dari Python, Java, dan bahasa C.
  • Memahami dasar-dasar front end development, termasuk HTML, CSS, dan JavaScript, karena kerja sama antara front end dan back end umumnya diperlukan.
  • Pelajari dasar-dasar algoritma dan struktur data untuk memahami penggunaan skrip dan kode dalam membangun website atau aplikasi.
  • Menguasai framework untuk memperluas kemampuan dalam menyesuaikan dan menambahkan fungsi pada website atau aplikasi.
  • Mengerti konsep dasar database sebagai tempat penyimpanan informasi yang dapat diakses dan dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Nah, itu dia penjelasan mengenai seputar back end developer. Pekerjaan ini memiliki tugas yang bervariasi serta memiliki beberapa kemampuan yang harus dimiliki.

Apakah Anda tertarik untuk menjalani profesi ini? Semoga artikel ini membantu Anda dalam memberikan wawasan yang mendalam mengenai back end developer, ya!

BANNER Promo StadiTek